LibreOffice Conference Indonesia 2018

Foto dari Edwin Zakaria

Awalnya saya ogah-ogahan pergi ke LibreOffice Conference 2018, karena saya jarang pakai perangkat lunak perkantoran (Office Application) sebagai hasil dari kebiasaan menulis dengan markdown. Kenapa markdown? Karena di tempat kerja saya, satu-satunya alasan untuk menulis adalah menulis dokumentasi pengembangan perangkat lunak yang biasa kami simpan di wiki github atau wiki gitlab.

Saya juga tidak mengirimkan proposal pada saat Call for Paper, karena alasan tersebut di atas. Tapi saya sempat curhat kenapa tidak ada dukungan markdown di LibreOffice Writer? Padahal bisa lebih mudah untuk membuat dokumen sederhana.

Akhirnya Berangkat Juga

Dua minggu sebelum acara, saya dapat kabar kalau Endless mau jadi sponsor di acara tersebut, dan saya jadi tertarik untuk mewakili buat jaga stand di LOCI2018. Dibantu oleh istri saya, saya bikin budgeting dan beliau yang kirim ke pihak Endless. Akhirnya saya bisa ke Surabaya dibayarin.

Saya tiba hari Sabtu pagi, setelah mampir ke penginapan untuk mandi, lalu saya berangkat ke Politeknik Elektronika Negeri Surabaya untuk persiapan booth di sana. Ternyata tim Endless juga mengirim Septira dan Sam yang ikutan jaga. Tidak lupa saya juga jaga stand GNOME Indonesia yang ada sendal dan sepatu GNOME nya.

Endless Booth

Foto dari Rifki Affandi

Makan Malam

Tempat awal yang kami tuju adalah Food Festival, tapi setibanya di tempat, di sana sangat bising dan saya yakin tidak akan bisa berkonsentrasi makan di sana, dan akhirnya Pak Ahmad Haris mengundang kami untuk makan ke Prima Rasa. Yaudah berangkat, paling juga 4L.

Setibanya di Prima Rasa ternyata banyak orang, semua panitia dan pembicara sepertinya diajak juga. Yah berisik juga :joy:

Foto Makan Malam

Foto dari Edwin Zakaria

Kesimpulan

Pada acara tersebut, saya sadar bahwa acara seperti ini adalah tempat untuk kumpul bareng, bertemu kembali teman-teman yang biasa terpisah jarak, bukan cuma karena ada acara, karena jarang sekali ada kesempatan buat kumpul bareng teman saya yang gak beretika bernama Ahmad Haris ini.

Tapi yakin, kalau sudah semeja di tempat makan, semua terasa lebih baik dan menyenangkan, seperti saya yang mendadak diajak makan malam di Restoran Prima Rasa di Surabaya.

Terima Kasih

Akhir tulisan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada LibreOffice Indonesia yang sudah menyelenggarakan acara ini dan traktir-traktir, semua sponsor yang membantu mensukseskan acara, semua tim panitia, pembicara, peserta, pengunjung booth kami di Endless dan GNOME ID, semua yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Terima kasih Endless.

Foto Paguyuban Kakek Sugiyanarief

Foto dari Si Tidy

Makan Malam hari Sabtu dipersembahkan oleh LibreOffice Indonesia.

Sponsor Makan Malam